Uploaded By: Admin
File Update:2016-04-30 00:03:06
File Update:2016-04-30 00:03:06
“Suatu saat,
bertahun lalu,
saat sakit
kepalamu
kambuh dan
kamu menjadi
demam
berhari-hari.
Saat
mengigau
kamu hanya
menyebut
satu nama,
dan itu
Josephira, itu sangat mengganjal di otakku sampai
sekarang. Aku berusaha mencari tahu, tapi tidak ada
satu petunjuk yang mengarah kepada seseorang
bernama Josephira, tidakkah kamu lelah berbohong?
Membohongi pernikahan kita dulu, bahwa kamu hidup
denganku tapi hatimu untuk orang lain. Aku tahu semua
itu, ini insting wanita. Saat aku pernah menjadi istrimu,
maukah kamu jujur padaku? Dan kejujuran mengenai hal
ini yang sesungguhnya kutunggu darimu sejak dulu, tapi
kamu selalu diam, kenapa Emiliano? Kenapa? Tidakkah
kamu bisa temukan jawabannya, jika kamu tersiksa, aku
juga tersiksa, kamu letih, aku pun letih.”
Aku termangu menatap Aisha yang tergugu. Seketika
kupeluk Aisha, kurebahkan kepalanya di kepalaku, dan
dia menangis kecil. Lalu kukecup kepalanya.
“Maafkan aku, Ish.”
Aku telah membohongimu, menyesalkah kamu pernah
menikah denganku?
File Address
BBCode
HTML Code
BBCode
HTML Code